Iklan Kiri

Istilah-Istilah dalam Perdagangan dan Seluk Beluk Perdagangan

Istilah-Istilah dalam Perdagangan dan Seluk Beluk Perdagangan

1. Isitilah-istilah Dlm Perdagangan 

Dlm perdaganagn terdapat istilah-istilah seperti harga pembelian, harga penjualan, untung, & rugi. 

Harga Pembelian ialah harga barang yg dibeli olh seseorang pedaganf dr pabrik, grosir, atau tempat lainnya. Harga pembelian dapat juga disebut sebagai Modal. 



Harga Penjualan ialah harga barang yg ditetapkan olh pedagang kepada pembeli. 

Jika harga penjualan lebih dr harga pembelian, maka seseorang pedaganag dikatakan untung. Sebaliknya, jika harga penjualan kurang dr harga pembelian, maka pedagang itu dikatakan rugi. 

Sehingga dapat ditulis bahwa: 

Untung = Harga Penjualan - Harga Pembelian 

Rugi = Harga Pembelian - Harga Penjualan 

Se&gkan apabila Harga Penjualan Sama Dgn Harga Pembelian, maka seseorang/pedagang tersebut dikatakan Impas. 

2. Menghitung Harga Penjualan & Harga Pembelian 

a. Harga Penjualan Dapat dihitung dgn cara berikut: 

1.) Jika Memperolh Untung, maka harga penjualan lebih dr harga pembelian. 

Untung = Harga Penjualan - Harga Pembelian, Sehingga: 

Harga Penjualan = Harga Pembelian + Untung 

2.) Jika Memperolh Rugi, maka harga penjualan kurang dr harga pembelian. 

Rugi = Harga Pembelian - Harga Penjualan, Sehingga: 

Harga Pembelian = Harga Penjualan - Rugi 

b. Harga Pembelian atau modal dapat dihitung dgn cara berikut: 

1.) Jika Memperolh Untung, maka harga pembelian kurang dr harga penjualan, Sehingga: 

Harga Penjualan = Harga Penjualan - Untung 

2.) Jika Memperolh Rugi, maka harga pembelian lebih dr harga penjualan. Sehingga: 

Harga Pembelian = Harga Penjualan + Rugi 







3. Presentase Untung (laba) Dr Rugi 



Presentase Untung atau rugi biasanya dibandingkan terhadap harga pembelian atau modal. Presentase untung atau rugi dirumuskan sebagai berikut: 

Presentase Untung = Untung : Harga Pembelian x 100 % 

Presentase Rugi = Rugi : Harga Pembelian x 100 % 

4. Rabat (Diskon), Bruto, Tara, & Netto 

a. Rabat 

Rabat juga biasa disebut diskon ialah potongan harga yg diberikan penjual kepada pembeli, biasanya jika membeli barang eceran sesuai tunai atau dlm jumlah yg besar. Rabat (diskon) biasanya dinyatakan dlm persen. Dlm perhitungan rabat terdapat rumus: 

Harga Bersih = Harga Kotor - Rabat (Diskon) 

dgn ; 

Harga bersih ialah harga setelah dipotong diskon 

Harga kotor ialah harga sebelum dipotong diskon 

Contoh: 

Sebuah Swalayan memberikan potongan harga 20% utk pembelian barang elektronik, Ibu Ani membeli sebuah Strika dgn harga Rp 240.000,-. Berapakah Ibu Ani harus membayar utk membeli Strika tersebut? 

Jawab: 

Harag sebelum diskon (Harga Kotor) = Rp 240.000,- 

Diskon 20% = 20/100 x Rp 240.000,- = Rp 48.000,- 

Harga Setelah Diskon (Harga Bersih) = Harga Kotor - Diskon 

Harga Setelah Diskon (Harga Bersih) = Rp 240.000 - Rp 48.000 

Harga Setelah Diskon (Harga Bersih) = Rp 192.000,- 

Jadi Ibu Ani harus membayar utk membeli Strika sebesar Rp 192.000,- 

b. Bruto 

Bruto artinya berat kotor, yaitu berat suatu barang beserta dgn tempatnya. 

Contoh: Dlm sebuah karung berisi kacang tanah berat seluruhnya 50 kg. Berat kacang tanah beserta karungnya disebut Brutto. Jadi Brutto = 50 kg. 

c. Tara 

Tara artinya potongan berat. Yaitu berat tempat suatu barang. 

Contoh: Pada kacang tanah dlm karung, berat karung tersebut disebut Tara. 

d. Netto 

Netto artinya berat bersih, yaitu berat barang setelah dikurangi dgn tempatnya. 

Contoh: Pada Kacang tanah dlm karung, berat kacang tanah disebut Netto. 

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditulis Rumus: 

Netto = Brutto - Tara 

Tara = Persen Tara x Bruto 

Harga Bersih = Netto x Harga Persatuan Berat 

Contoh: 

Ayah membeli sekarung beras dgn berat seluruhnya 25,50 kg, & tara 2%. Berapa rupiah yg harus dibayar Ayah jika harga 1 kg beras Rp 3.000,- ? 

Jawab: 

Bruto = 25,50 Kg 

Persen Tara = 2 % 

Tara = 2/100 x 25,50 kg = 0,51 kg 

Netto = Bruto - Tara 

= 25,50 kg - 0,51 kg = 24,99 kg 

Jumlah Uang yg harus dibayar Ayah = 24,99 kg x Rp 3000 = Rp 74.970,- 

5. Bunga Tabungan & Pajak 

a. Bunga Tabungan (Bunga Tunggal) 

Bunga Tabungan merupakan Bunga Tunggal, artinya yg mendapat bunga hanya modalnya saja, se&gkan bunganya tidak berbunga lagi. 

Bunga Tabungan biasanya dihitung dlm persen dgn jangka waktu 1 tahun. 

Bunga 1 Tahun = Persen Bunga x Modal 

Modal disebut juga tabungan awal 

Bunga n Bln = n/12 x Persen Bunga x Modal 

Contoh: 

Yoga memiliki tabungan di Bank PDM sebesar Rp 150.000. Dgn bunga 16% per Tahun. Hitunglah jumlah uang Yoga setelah 4 bln? 

Jawab: 

Modal = Rp 150.000 

Bunga 1 Tahun = 16% 

Bunga 4 Bln = (4/12) x (16/100) x Rp 150.000 = Rp 8.000 

Jumlah uang Yoga setelah disimpan 4 bln ialah= Rp 150.000 + Rp 8.000 = 158.000,- 

b. Pajak 

Pajak merupakan suatu kewajiban yg harus dipenuhi olh masyarakat dgn menyerahkan sebagian kekayaannya kepada negara sesuai dgn aturan yg ada. Misal: PBB, PPh., PPN. 

Contoh 

Rani berbelanja di Supermarket sebesar Rp 240.000,- & dikenakan PPN sebesar 10%. Berapa rupiah Rani harus membayar utk belanjaannya itu? 

Jawab: 

Besar Belanja = Rp 240.000 

PPN = Rp 240.000 x 10% 

PPN = Rp 24.000 

Jadi Total belanjaan yg harus dibayar Rani ialah = Rp 240.000 + Rp 24.000 = Rp 264.000,- 

Mohon maaf apabila ada tulisan yg salah. Semoga Bermanfaat.

Pelajaran Sekolah

Iklan Atas

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel